Sejumlah polisi mengamankan seorang mahasiswa fakultas Seni dan Bahasa yang menjadi tersangka saat tawuran antara mahasiswa fakultas teknik dan mahasiswa fakultas Seni dan Bahasa  Universitas Negeri Makassar (UNM), di kampus UNM Makassar, Sulawesi Selatan. FOTO:  ANTARA/Darwin Fatir
Sejumlah polisi mengamankan seorang mahasiswa fakultas Seni dan Bahasa yang menjadi tersangka saat tawuran antara mahasiswa fakultas teknik dan mahasiswa fakultas Seni dan Bahasa Universitas Negeri Makassar (UNM), di kampus UNM Makassar, Sulawesi Selatan. FOTO: ANTARA/Darwin Fatir
Polisi mengatisipasi tawuran susulan dan balas dendam dari mahasiswa teknik.

Polisi masih melakukan penjagaan ketat di Kampus UNM Parangtambung Makassar, Sulawesi Selatan, pascatawuran antara Fakultas Teknik versus Fakultas Seni, malam ini.

Tiga rumah sakit tempat korban tawuran di rawat yakni Rumah Sakit Umum Haji, RS Islam Faisal, dan RS Bayangkara juga dijaga aparat kepolisian bersenjata lengkap.

Korban luka pascatawuran mahasiswa tersebut sebanyak 11 orang, sembilan orang dari Fakultas Teknik dan empat orang mahasiswa dari Fakultas Seni UNM, yang kini mendapat perawatan di tiga Rumah Sakit seperti yang disebutkan itu.

Sementara itu, kerugian fisik pasca bentrokan itu diketahui empat kendaraan roda dua dibakar dan dua lainnya mengalami kerusakan parah milik mahasiswa Fakultas Seni UNM.

"Kami masih menjaga ketat kampus dan beberapa Rumah Sakit guna mengatisipasi tawuran susulan dan balas dendam mahasiswa teknik karena ada rekannya meninggal," tutur Kabag Ops Polrestabes Makasar AKB Hotman Sirait.

Intesitas penjagaan itu dilakukan guna mengantisipasi bentrokan susulan termasuk yang terjadi di Rumah Sakit Umum Haji Makassar yang mengakibatkan dua korban bernama Rezki Munandar, 23, dan Herianto, 23, angkatan 2008 tewas ditikam dirumah sakit tersebut.

Sebelumnya, dua mahasiswa yang tewas terkena badik di bagian dada kirinya itu bersama tiga rekan lainnya menunggu rekannya diluar UGD yang terkena anak panah. Tapi, tiba tiba puluhan mahasiswa Fakultas Seni UNM melakukan penyerangan secara membabi buta dengan mengunakan senjata tajam jenis badik.

Perkelahian yang tidak sebanding itu mengakibatkan dua mahasiswa teknik tewas di Rumah Sakit akibat luka tusukan, bercak darah segar masih berhamburan di lantai rumah sakit. Bahkan sejumlah warga terlihat menyaksikan perkelahian itu.

Tawuran terjadi sekitar pukul 14.30 di kampus UNM Parangtambung. Berdasarkan pantauan dan informasi yang dihimpun, awalnya mahasiswa Fakultas Seni melakukan pemukulan terhadap mahasiswa teknik otomotif Loppe yang disapa akrab di Fakultas Mipa.

Saat itu, Lope sedang duduk didepan Fakultas MIPA karena ada kegiatan di jurusan Biologi berdekatan dengan Fakultas Teknik. Loppe kemudian dihampiri lalu dikeroyok sejumlah oknum mahasiswa diduga anak Fakultas Seni.

Tidak terima dipukuli, mereka kemudian berlari ke Fakultas Teknik sambil diburu. Selang beberapa saat Loppe akhirnya terjatuh dan langsung dihantam mengunakan senjata tajam jenis samurai yang diduga dilakukan mahasiswa seni secara membabi buta di Fakultas Teknik.

Akibatnya, Loppe terluka di bagian muka dan bibirnya hingga sobek, beberapa anak teknik kemudian melakukan perlawanan dan menyelamatkan korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Islam Faisal.

Merasa terdesak dengan serangan puluhan mahasiswa seni, kemudian mahasiswa teknik membalas serangan dengan memukul mundur beberapa mahasiwa seni yang sebelumnya mengunakan senjata tajam, busur serta anak panah. Tawuran pun akhirnya pecah dan berlangsung selama hampir dua jam.