Monday, January 20, 2014

Tak Pernah Padam

Aku maSih menatapmu dengan tatapan yang Sama
dan kau terlalu Sibuk untuk berbalik menatapku 
meSki hanya SeperSekian detik Saja.

Hari ini ini adalah hari bahagiamu.
Hari dimana kau dan gadiS pilihanmu Sedang duduk berSama,
mengucapkan Seribu harapan dan doa,
lalu dengan hembuSan nafaSmu kau padamkan dua lilin yang menunjukkan uSiamu Saat ini.

Padam, kini lilin itu telah padam.
Pun dengan lilin yang pernah ku tanam di hatimu.
HaruSnya aku juga telah memadamkan lilinmu di hatiku.
Tapi kau memang Sialan!
Kau tak memberitahuku jika lilin yang kau tanamkan
adalah jenis lilin 1500 tahun yang ditemukan di Appian Way.
Sedang aku hanya menancapkan lilin biaSa
yang dapat kau padamkan hanya dengan Sekali tiup.

Hari ini, dalam diamku atau mungkin dalam tangiSku,
Kukirimkan Seribu "aamiin" untuk setiap doa yang kau panjatkan.
Kudoakan untuk kebahagianmu dengan pilihanmu
MeSki pada akhirnya bukan aku yang kau pilih


DiSini, maSih diSudut yang Sama.
Aku memilih tetap menatap.
MeSki tatapanku tak lagi kau tatap.

Menjaga lilinmu, yang hingga Saat ini tak pernah padam..

sumber gambar
sumber

Note :

Tulisan ini ditemukan di tumpukan buku-buku SMA :v
A year + several months ago..

4 comments:

  1. Galau pisan euiiii...

    Nggak nyangak, dari dulu pintar kau tulis-tulis beginian... xixixiix :D

    ReplyDelete
  2. Sepertinya ada key word disini "S"

    ReplyDelete
  3. bihhh naya.. terlalu cepat puber eh >_<

    ReplyDelete