Wednesday, May 13, 2015

Aku harus apa (?)


Aku harus apa?
Bahkan untuk menulis ini pun aku tertatih.
Aku harus apa?
Jika pintu rumahmu pun kini tertutup untukku




Friday, February 28, 2014

Dear, You!

6 tahun berlalu, hampir tak ada yang berubah dari tempat ini. Hanya ada beberapa bangunan baru yang terlihat lebih megah dibanding dengan bangunan lainnya.

Aku berjalan menelusuri jejak-jejak kenangan. Dari gerbang ini, teringat saat pertama kali kita bertemu. Pada saat penerimaan siswa baru, aku menangkap matamu sedang menatapku. Aku berbalik menatapmu, lalu bibirmu merekah membentuk 1 senyuman sempurna. Senyum yang membuatku ikut tersenyum.  Ya, semua berawal dari senyuman itu.

Aku kembali berjalan, menelusuri bangunan yang masih sangat jelas di ingatanku. Bangunan yang ku masuki saat hari pertama sekolah. Alangkah terkejutnya aku saat itu, tiba-tiba saja kau muncul didepan pintu, menyambutku dengan senyummu yang.. manis. Aku ikut tersenyum lalu berjalan mengikuti langkah kakimu menuju bangku. Aku dan kamu duduk bersisian, itu permintaanmu saat itu. Sejak saat itu, kita menjadi sering bersama.

Kau lebih banyak tersenyum dari pada bicara, dan aku pasti akan ikut tersenyum kala itu.  Dan aku akhirnya menarik kesimpulan bahwa senyummu itu menular.

Kala itu kita masih remaja. Aku masih terlalu polos untuk mengartikan perasaan senang yang tiba-tiba muncul saat kau berada di dekatku atau perasaan sedih saat kau  tak hadir di kelas.

Semuanya berlalu begitu cepat, hingga akhirnya Sang Hakim Kehidupan mengetuk palu sidangnya 3 kali.
Hari itu kau tidak hadir di kelas. Aku mengkhawatirkanmu sepanjang pelajaran, menanyakan kepada seisi kelas namun tak ada yang tau kau dimana. Ketika jam istirahat, aku mencarimu di UKS, tapi kau tidak ada di sana. Aku semakin cemas.
Tiba-tiba aku melihatmu keluar dari ruangan kepala sekolah, diapit oleh kedua orang tuamu. Kau menghampiriku, lalu memberiku secarik kertas. Lagi-lagi kau tak banyak bicara, kau hanya tersenyum yang lagi-lagi membuatku ikut-ikutan tersenyum meski pikiranku telah dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang membuat hatiku ingin berteriak menangis.

Sejak hari itu, kau tak pernah lagi kulihat. Teman-teman bilang, kau pindah ke sekolah elit di kotamu. Sekali dua kali aku mencoba menghubungi nomer telepon rumah yang kau tuliskan d kertas itu, namun tiap kali telpon itu terangkat, aku menutupnya.

6 tahun berlalu, aku masih aku yang dulu. Aku yang selalu mencari keberadaanmu meski tak pernah kutemui titik terang.

Hari ini, aku kembali menitipkan pesan rindu untukmu. Rindu yang mungkin tak tau kapan ia sampai ke tempatnya harus berlabuh.

Untuk kamu, yang mungkin kini berada di belahan bumi yang lain.

Monday, January 20, 2014

Tak Pernah Padam

Aku maSih menatapmu dengan tatapan yang Sama
dan kau terlalu Sibuk untuk berbalik menatapku 
meSki hanya SeperSekian detik Saja.

Hari ini ini adalah hari bahagiamu.
Hari dimana kau dan gadiS pilihanmu Sedang duduk berSama,
mengucapkan Seribu harapan dan doa,
lalu dengan hembuSan nafaSmu kau padamkan dua lilin yang menunjukkan uSiamu Saat ini.

Padam, kini lilin itu telah padam.
Pun dengan lilin yang pernah ku tanam di hatimu.
HaruSnya aku juga telah memadamkan lilinmu di hatiku.
Tapi kau memang Sialan!
Kau tak memberitahuku jika lilin yang kau tanamkan
adalah jenis lilin 1500 tahun yang ditemukan di Appian Way.
Sedang aku hanya menancapkan lilin biaSa
yang dapat kau padamkan hanya dengan Sekali tiup.

Hari ini, dalam diamku atau mungkin dalam tangiSku,
Kukirimkan Seribu "aamiin" untuk setiap doa yang kau panjatkan.
Kudoakan untuk kebahagianmu dengan pilihanmu
MeSki pada akhirnya bukan aku yang kau pilih


DiSini, maSih diSudut yang Sama.
Aku memilih tetap menatap.
MeSki tatapanku tak lagi kau tatap.

Menjaga lilinmu, yang hingga Saat ini tak pernah padam..

sumber gambar
sumber

Note :

Tulisan ini ditemukan di tumpukan buku-buku SMA :v
A year + several months ago..

Saturday, December 14, 2013

Maybe~




Pallangga, 14 Maret 2013
22 : 19 WITA

Besok, saya dan teman-teman biologi seangkatan 2012 akan berangkat ke Malino untuk praktikum lapangan. Menurut desas desus yang beredar, katanya nih disana kita mengamati langsung macam-macam tumbuhan dan mengumpulkan berbagai jenis daun yang kemudian akan dibuat herbarium. Nah, sambil nunggu pagi kite dengerin suara abang dulu deh. Lagunya juga cocok buat suasana hati malam ini.
Wanna sing together with me? Here is the lyric :)




Didn't you want to hear
Apa kau tidak ingin mendengar
The sound of all the places we could go
Suara dari semua tempat yang bisa kita datangi
Do you fear
Apakah kau takut
The expressions on the faces we don't know
Ekspresi di wajah yang tidak kita ketahui
It's a cold hard road when you wake up
Ini adalah jalan yang sangat dingin ketika kau terbangun
And I don't think that I
Dan aku tidak berpikir bahwa aku
Have the strength to let you go
Memiliki kekuatan untuk melepasmu

CHORUS
Maybe it's just me, Couldn't you believe
Mungkin hanya aku, Tak bisakah kau percaya
That everything I said and did, wasn't just deceiving
Bahwa semua yang aku katakan dan lakukan, bukan hanya bualan
And the tear in your eye, and your calm hard face
Dan air mata di matamu, dan wajah tenangmu
Makes me wish that I was never brought into this place
Membuatku berharap bahwa aku tidak pernah dibawa ke tempat ini

There goes my ring
Cincinku hilang
It might as well have been shattered
Mungkin juga telah hancur
And I'm here to sing
Dan aku di sini untuk menyanyi
About the things that mattered
Tentang hal-hal penting
About the things that made us feel alive for (oh) so long
Tentang hal-hal yang membuat kita merasa hidup untuk (oh) begitu lama
About the things that kept you on my side when I was wrong
Tentang hal-hal yang membuatmu di sisiku ketika aku salah

CHORUS

And someday, I promise I'll be gone
Dan suatu hari nanti, aku berjanji aku akan pergi
And someday, I might even sing this song
Dan suatu hari nanti, aku bahkan mungkin menyanyikan lagu ini
To you, I might even sing this song, to you
Untukmu, aku mungkin bahkan menyanyikan lagu ini, untukmu
And I was crying alone tonight
Dan aku menangis sendirian malam ini
And I was wasting all of my life just thinking of you
Dan aku telah menyia-nyiakan seluruh hidupku hanya memikirkanmu
So just come back we'll make it better
Jadi kembalilah kita akan membuatnya lebih baik
So Just come back I'll make it
Jadi kembalilah aku akan membuatnya
Better than it ever was [x2]
Lebih baik daripada sebelumnya [x2]

CHORUS [x2]

 (I want it all, don't leave right now)
(Aku ingin semuanya, jangan pergi sekarang)
I'll give you everything)
(Aku akan memberikan segalanya)




Klik disini



Lagi kena sindrom #pengenposting pas denger lagu, jadinya cuman nge-post liriknya saja --"

Tuesday, October 29, 2013

Thanks For The Memories

Hey, apa kabarmu? Kuharap kau sedang baik-baik saja. Karena jika kau sedang sakit, itu artinya waktu penantianku akan lebih lama. Tapi jika kau sedang baik-baik saja, mengapa kau tak datang menjemputku sore tadi? Padahal senja begitu setia menanti kedatangan "kita" di pantai itu.

Masih ingatkah kau  kisah kita  ketika datang menemui senja? Ah, manis sekali. Sore itu senja begitu ceria, ia bahkan menampakkan jingganya yang indah di atas tarian ombak.

Tahukah kau, kemarin aku memberanikan diri untuk datang menemui senja. Aku datang bersama seorang teman lelakiku. Tapi senja enggan menampakkan diri, ia tetap bersembunyi dibalik awan hitam yang terus menggantung diujung pandanganku. Ia tampak murung, tak sama seperti ketika aku menemuinya bersamamu di sore itu, 3 tahun yang lalu.

Aku memang bukan penanti yang baik, karena terkadang dalam penantian itu aku tergoda oleh yang lain. Dan kini, aku benar-benar tergoda. Ya, lelaki itu, aku sungguh tergoda oleh setiap perhatian yang ia berikan padaku selama 2 tahun terakhir. Pagi hari ia menyapaku dengan suara lembutnya, lalu di malam hari ia dengan setia mndengarkan celotehan tidak pentingku diujung telepon. Hal yang tak pernah lagi kau lakukan selama 3 tahun terakhir, bukan?

Maafkan aku jika kini aku benar-benar tergoda.
Ini bukan salahku, kau yang membiarkanku berlama-lama menanti, hingga akhirnya rasaku pun terkikis dan mati.


sumber

Monday, October 21, 2013

Malam itu..

15 menit berlalu, dan kita masih pada posisi yang sama. 
Kau masih enggan tuk melepas lingkaran tanganmu di tubuhku. 
Pun aku yang masih tak mau melepas aroma tubuhmu yang kurindu siang dan malam. 
Ya, tentu saja kita tak ingin melewatkan momen ini. 
Sebab aku tahu kau sedang sibuk mempersiapkan hal yang begitu penting 
Hingga kita takkan leluasa untuk saling memadu rindu.  
Maka biarlah, malam ini aku tenggelam dalam kenistaan. 

Pelukanmu malam itu terlalu erat, 
aku bahkan tak leluasa bernafas meski nafasku telah kau campuri dengan nafasmu.
Teruskanlah, hingga kau lupa bahwa seseorang diluar sana sedang menunggumu. 
Menunggu kau tuk menepati janji suci tuk melingkarkan lingkaran emas di jari manisnya.

Tubuhku kini basah, 
Basah karena hujan yang mengalir deras dari sudut matamu.
Tak perlu ada kata yang kau ucap, aku mengerti.
Kau memang anak yang terlalu patuh kepada orang tuamu,
Hingga soal perasaan pun kau tak mampu melawannya.
Kau bahkan rela terkikis, meski pilihan mereka tidak realistis.

Eratkanlah,
karena ketika tubuhku kau lepaskan, maka waktu untuk kita telah habis.
Teruskanlah,
karena esok bukan lagi tubuhku yang akan kau rengkuh.


Percayalah ketika kau telah menjadi milik wanitamu, aku akan tetap merindukan aroma tubuh yang sama.  Dan aku takkan bosan menanti  hingga sang waktu mengizinkan rindu kembali memadu. 

Tuesday, October 1, 2013

Anu.

Entah setan dari mana yang menggoda saya untuk membuat status "aneh" malam ini. Mungkin si setan bermaksud untuk membenarkan dugaanmu tentang saya sekarang atau straight agar kau sadar bahwa saya sedang marah padamu. Lalu kau juga akan marah balik pada diriku, dan terjadilah perang dunia ketiga. 
Ah tidak, sebenarnya saya tidak sedang marah. Saya tidak pernah marah padamu, saya hanya kecewa. 
Kecewa atas sikapmu beberapa hari terakhir ini. Kadang sekumpulan pertanyaan muncul dibenakku, apa saya penting buatmu atau apa saya benar-benar penting atau saya memang tidak ada penting-pentingnya untuk dirimu. 
"Mungkin hanya saya yang terlalu menganggapmu penting, sedang kau sama tidak sekali". Kalimat ini memang terlalu klasik, tapi tetap saja ini benar adanya. -_-

Ini adalah curhatan orang yang sedang terabaikan, merasa tidak dipedulikan dan CEMBURU!

Terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca postingan yang tidak jelas ini :)