Friday, October 5, 2012

Biology Campbell Edisi 8 [Free Download]



Tidak perlu basa-basi lagi, inilah buku teks terbaik di bidangnya saat ini. Ditulis oleh figur-figur terkemuka di bidang Biologi, digunakan di universitas-universitas terkemuka di dunia, buku ini menjadi sumber inspirasi bagi calon-calon ilmuwan life science di masa depan. Buku modern yang padat dengan ilustrasi ini adalah buku yang wajib dimiliki oleh mahasiswa life science, baik di tingkat S-1 maupun S-2.

Dari segi kedalaman materi, buku ini cukup teliti dan mendetail. Setiap topik dibahas dengan intensitas yang sama. Tidak perlu diragukan lagi, inilah buku yang tepat untuk mengantarkan Anda memasuki era bioteknologi yang dewasa ini mengalami perkembangan pesat!

Silakan download disini ^^

Semoga bermanfaat buat teman-teman sekalian :)

Monday, October 1, 2012

Senja...


Terduduk, termangu sendiri disore hari menatap langit lewat celah jendela, gelap serasa  berpeluk erat bersama langit hingga menutupi biru sang langit. Itu yang selalu kulakukan saat sore. Tapi sore ini berbeda, sore itu lembayung senja menyapa beriring senyum ronanya, sungguh indah. Bahkan sangat indah. Hanya terpana, tanpa kedipan sedikitpun. Menatap langit menengadah dagu. Yaa.. Itulah kebiasaanku.
                Tiba-tiba aku tersontak bingung ketika melihat siluetnya tergambar pada mega-mega. Siluet itu seenaknya saja datang di hadap pandanganku, aku sungguh bingung akan hal ini.
Aku terus meraba hati, menerka perasaan, menggali fikiranku. Rindukah ini? Atau hanya angan kosong? Atau bahkan denyut kebencian yang kembali berdetak kuat?
                Memoar lalu yang tak pernah ku sangka kembali menyapa. Rindukah? Ku ulangi lagi pertanyaan itu pada hatiku, atau hanya luka kebencian yang kembali terulai? Segala pertanyaan menerjangku. Haah… entahlah akupun mulai tersenyum sinis berfikir itu hanya memoar lalu yang telah menggores luka.
                Lambat fikiranku kembali ke peristiwa beberapa tahun lau, klise-klise gambar yang telah usang kini berputar di otakku, membentuk slide yang tidak beraturan. Ku coba menyusun kembali urutan-urutan peristiwa itu, lalu fikiranku mulai menerawang jauh ke masa lalu.
“Din, seratus meter lagi”, seru Ahmad dengan nafas tersengal.
Aku sudah mulai lelah, jalan setapak telah aku lalui. Ahmad di sampingku terlihat kelelahan, namun saat aku memandangnya, ia selalu tersenyum seolah ia tak merasakan kelelahan sedikitpun. Hari ini, mungkin hanya kami berdua yang nekad mendaki gunung . Aku dan Ahmad bersahabat sejak kecil. Mendaki adalah kebiasaan kami sejak SMP. Kami rutin mendaki gunung ini setiap libur semester  walau hanya untuk  memandang indahnya kota Malino dengan siluet jingga.
                Lima menit lagi, birunya langit akan berganti dengan indahnya siluet jingga. Beberapa langkah lagi untuk menggapai puncak, tapi tiba-tiba kakiku tersandung pada akar pohon nan besar. Aku tersungkur lalu terjerembab di atas tanah, lalu dengan sigap Ahmad  menggapai tanganku lalu membantuku untuk bangkit.
“Kamu gak apa-apa, Din?”, tanyanya dengan nada khawatir.
“Hehehe, iya. Gak apa-apa kok”, kataku sambil menatap mata Ahmad.
                Tak dapat ku sangsikan, entah mengapa aku selalu tenang saat menatap mata itu. Tatapannya memupus sukma yang haus. Yang membuat aku terdampar dalam imaji yang tak kunjung usai tentangnya. Menepi dalam cekung matanya, memahat nama dalam palung sanubari. Goyah ku ayun lengan berhimpit ribuan jiwa pemujanya. sayang, suka, cinta. Ini sesakkan rasa.
Huuhhhhhhhhh.. Eluhan panjang itu mengakhiri pendakian kami menuju puncak. Aku terduduk di samping Ahmad, memandangi indahnya semburat jingga sang langit. Sungguh indah.
 “Din, aku mau ngomong sesuatu sama kamu”, katanya dengan tatapan tak biasa.
“Mungkin ini terdengar aneh atau lucu tapi sungguh ini benar-benar nyata”.
Ia tetap menatapku lamat-lamat, aku balas tatapannya dengan tatapan tak biasa pula..
“Maksud kamu?”, tanyaku.
“Din, sungguh aku sangat mencintaimu. Maafkan aku bila aku menodai persahabatan kita dengan perasaan ini. Maafkan aku, Din”
“Tak akan ku maafkan!”, kataku dengan nada yang ku tekan.
“……………”
Ahmad diam dan tertunduk dalam duduknya.
“Tak akan ku maafkan, karena kamu gak punya salah sama aku, Mad”,  Aku mulai bicara.
“Maksud kamu?”, tanyanya dengan pandangan yang meminta penjelasan.
“Ya, aku juga mencintaimu Ahmad”, jelasku.
                Ahmad kemudian mengeluarkan Edelweis yang sejak tadi disembunyikannya didalam jaket tebalnya, lalu meletakkannya di atas telingaku..
                Sungguh indah hari itu, aku merasa wanita paling bahagia di dunia ini. Aku sungguh mencintainya, benih cinta ini terus tumbuh besar beriring aku selalu bersamanya.
Namun kebahagiaanku tak berlangsung lama,  aku tak tahu bagaimana awalnya hingga ia pergi tanpa ku ketahui. Ia pergi tanpa pesan, tanpa kata, bahkan tak ku sangka.
Kepergiannya telah memporak-porandakan hatiku.
Ku berjalan melangkah melewati getirnya arus hidup ini. Desahan nafas yang tertahan, kegelisahan yang tak kunjung usai dan rindu yang selalu menggebu.
Namun ku bertekad untuk terus bertahan, walau hanya kehampaan yang selalu menemaniku. Aku tak  mengert, mengapa semua ini terjadi. Hidupku gelap tanpa sedikit cahayamu menerangi.
Dan aku diam tak memahami.
                Sore ini, aku kembali menatap senja dan tanpa sengaja aku kembali mengorek luka lama yang telah lama kering. Sore ini hujan turun lagi bersama kenanganku denganmu. Hanya diary usang ini yang selalu menemaniku dalam kesepianku. Ia tak bosan mendengar curahan hatiku tentangmu, tentang rinduku, tentang cintaku yang tak kunjung usai dan tentang cintamu yang tak kunjung kembali                                                                
                                                                                                                                                                21 Maret 2012
Dear diary
Hujan mengguyur kepercayaanku hingga luntur membentuk bingkai hitam di tepi mataku. Mempercayakan hati padamu adalah kesalahan, menitipkan rindu padamu juga kesalahan. Jadi sejak awal aku tengah bergemul dengan kesalahan hingga akhirnya kesalahan mempermainkan aku.
Memunguti serpihan hati, membentuknya lagi menjadi sekeping ati dengan pita merah muda.
Aku terluka tertikam tajamnya serpihan hati, darah membasahi sadar yang lelah mengucur bersama benci juga dengki.
Tatap aku kini!!
Aku di sini sendiri membawa hati yang berlumur kecewa. Berharap kau dating memanggilku, memasuki gubukku di tengah hujan yang menghijam kulit tipis.
Mengelus hati yang berlumur duka, menerjang hujan malam ini.
Berlari membawa perih. Ah!! Tak ada lagi dirimu, aku rindu, masih rindu.
Aku rindu kau mengeja namaku, masih rindu.
Duniaku tak terang lagi, langkahku semakin sempit dengan duri
Sayapku tak terkepak di langit tinggi, ragaku mulai tak sehat semakin hari.
Ke kanan sepi,
Ke kiri tiada arti,
Ke depan terhalangi,
Mundur ke belakang sama saja bunuh diri.
Datanglah malaikat hati, obati aku biar bisa berdiri.
Bukan saja untuk hari ini, tapi rawatlah aku sampai waktu berhenti.

                --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

(Tugas akhir bahasa Indonesia kelas XII)

Tuesday, September 18, 2012

To the one who walking in the rain with me "Thank’ you"


Assalamu Alaikum Wr.Wb


Okey readers, author cerita dibawah ini adalah hasil karya seorang sahabat yang merupakan salah satu pengalaman hidupnya. Tidak usah berlama-lama, langsung saja. Check it out!!!


Sesuatu hal yang entah mengapa membuatku terus berpijar pada detik itu. Kuingin Katakan semuanya. Semua yang ku tulis, ku isyaratkan bahkan sesuatu yang selama ini ku pendam.
Selama Aku bisa mengatakannya ku ingin katakan semua
Tapi ku tak ingin perubahan
Karna ku suka keadaan ini
Kusuka tetesan-tetesan hujan yang jatuh
Percikan genang air yang murni
Dan hadirmu di samping ku.
Ketakutanku Adalah perubahan mu
Kesedihanku adalah kepergianmu
Tapi Kupastikan keraguanku,kegundahanku yang tak beralasan.
Karna kau pasti kan disini untukku.


           Pertigaan Tallo Mandai Terhenti tiga Angkot Menunggu Langkah Kaki Penumpang Menghampiri. Samar-samar terlihat seseorang bercelana abu-abu melangkah pasti keluar dari  salah satu angkot. Sekarang terlihat jelas laki-laki itu memakai kemeja ungu kotak-kotak dan celana abu-abu khas salah satu seragam SMA yg tergolong elit di Makassar…dia berlari menerobos gerimis yang jatuh tanpa henti. Menghampiri salah satu angkot yang mengarah   kearah berlainan dari angkot yang baru ia naiki tadi.
“MANDAI???” ia tampak bertanya pada gadis yg tepat duduk di depan pintu angkot
“hmm..?” gadis itu tampak bingung apa laki-laki itu benar bertanya padanya
“MANDAI??” Laki-laki itu lanjut bertanya pada sopir yg seharusnya memang jadi tempat bertanyanya..
Dengan cepat Laki-laki itu membuka pintu depan dan masuk ke angkot agar tak benar-benar basah karna gerimis itu.

Sepanjang Jalan Tak Ada yang terjadi, laki-laki tadi hanya sesekali membolak-balik halaman buku “GUYONAN KORUPTOR” yang Ia baca. Sedang gadis tadi hanya Melihat-lihat Tetesan gerimis di jendela angkot. Perjalanan mereka memang cukup panjang ditambah dengan kemacetan akibat ada perbaikan jalan.
Satu persatu penumpang turun di pinggiran jalan, menyisahkan hanya laki-laki itu dan gadis itu.
Tak lama kemudian laki-laki itu menoleh kebelakang mungkin hanya hendak memastikan jumlah penumpang yang masih tersisa.

Dan satu hal yang ia tahu bahwa gadis yang tadi tidak menjawab pertanyaanya teryata masih ada diangkot itu dan teryata ia juga memakai rok abu-abu,.
Kemacetan Semakin Parah dan gerimis pun semakin bergemuruh deras…dengan keheningan angkot sesekali gadis itu melihat kepala laki-laki itu yg terkadang bergerak kekiri dan kekanan seperti tak terkontrol.
“Pasti dia ketiduran,,cepe’ dech!!”gerutu sang gadis dalam hati
Tak Lama Kemudian terdengar suara Pelan dibalik hujan deras..” kiri!” Tanda Angkot Itu harus menurunkan penumpang
JEEEJJTTTTT….Sopir mengerem angkotnya, Sontak laki-laki tadi langsung terbangun.
“ini pak uangnya” kata gadis itu
“hah! PURI JELITA”,,ini pak!” lanjut laki-laki tadi yang ternyata turun di tempat yang sama
Gadis itu berlari dengan cepat menembus hujan yang deras, sambil berharap ayahnya cepat menjemputnya.

Sesekali kedua anak itu saling mendahului…
Gadis itu terus berlari..tapi laki-laki itu pun juga terus berlari. Terkadang gadis itu mendahuluinya tapi terkadang laki-laki itu menyusul kembali dari belakang. Mereka seakan seperti pembalap yang saling mendahului.
Tapi kemudian laki-laki itu merasa tak tersusul lagi oleh gadis itu
“MANA DIA???” gumamnya heran ketika tidak melihat gadis itu menyusulnya
Laki-laki itu pun menoleh,,, Dengan Senyum lebar gadis itu tersenyum seakan ingin memberi tahu bahwa ia sangat lelah dan telah benar-benar basah sekarang…Tanpa di duga laki-laki tadi juga tersenyum layaknya teman lama yang sedang bermain hujan-hujanan bersama teman baiknya.
Laki-laki itu pun membuka jemper putihnya yang ia pakai tanpa ia kancing tadi, sembari menghampiri gadis yg tertinggal dibelakangnya.
“hhhaaa, basah ya!” Teriaknya
“hhmmm” gadis itu hanya bergumam
“ini pakai,,,jadiin payung aja…!”sarannya dari jauh
“ngak usah” jawab gadis tadi singkat dan jelas (ekspresi menolak)
Laki-Laki Tadi Langsung melemparkan jaketnya dan berlari Sekuat Mungkin. Tanpa Ada Pilihan gadis itu harus memakai jaketnya karna tidak sopan kalau hanya meninggalkannya di jalanan.
“Hei..Hei!!”teriak gadis itu tapi tak dihiraukan oleh laki-laki itu
Sedangkan Laki-laki Tadi terus berlari dan berfikir






*To be continued

Sekilas Tentang Penulis (By Me)

Suci Ramdani Fitri, lahir pada tanggal 3 februari 1995 silam. Akrab dipanggil Suci. Anak bungsu dari dua bersaudara. Lahir dan besar di kalimantan, lalu berhijrah ke makassar pada pertengahan 2009 lalu. Doi melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 4 Makassar dan sekarang sedang menjalani kuliah di Universitas Negeri Makassar. Ketika SMP, doi pernah duduk di kelas akselerasi di SMPN 1 Sengata (Kalimantan Timur). Tak heran bila umurnya tergolong lebih muda dibanding teman-teman sekelasnya di ICP Of Biology Education. Meski demikian, tak bisa dinafikan bahwa doi juga merupakan salah satu mahasiswa yang unggul di berbagai bidang, bukan hanya akademik tapi juga dalam hal jurnalistik. Untuk itu, doi dan owner blog berencana untuk bergabung di salah satu biro HIMABIO UNM yang bergerak dalam bidang jurnalistik, yaitu LPM BIOma FMIPA UNM. Keep pray ya my beloved readers ;) Semoga ane dan sohib ane diterima. Hahahaa.


Sekian.
Wassalam

Friday, September 7, 2012

Renungkan!





Kita semua suka menatap bulan dan bintang, bukan? Menyadari, hei, apa yang akan kita lihat di langit malam kalau tidak ada dua benda ini?

Kita semua juga suka menatap hujan, bukan? Menghela nafas, bertanya dalam hati, berapakah jumlah tetes air yang turun? Kalau jumlah tetes hujan yang sepele ini saja kita tidak tahu, kenapa manusia selalu saja merasa congkak.
Kita juga suka menatap lautan, bukan? Menangguk takjim, teringatt petuah lama, lihatlah lautan terbentang luas, lemparkan sekantong tinta hitam, maka dengan lapangnya lautan, tinta hitam itu tidak berasa. Berbeda sekali dengan hati kita, yang setetes kesedihan saja, sudah membuat gelap seluruh hati.

Kita semua suka menatap sungai, bukan? Menggaruk kepala, berpikir, jika kita meletakkan sebuah perahu plastik yang kokoh, berapa ribu kilometer dia akan berpetualang mengelilingi dunia? Melihat banyak hal, bertemu banyak hal? Lantas, apakah kita tidak bergerak juga untuk pergi melihat dunia?

Kita juga suka menatap pegunungan, kabut menyelimuti hutan? Sambil merapatkan jaket, berpikirlah, lihatlah, pasak-pasak bumi sedang bekerja. Tanpa pegunungan, kulit bumi hanya lempeng yg terus berputar tidak terkendali.

Kita semua suka melihat hal tersebut, bukan? Maka terimakasih Tuhan atas segala hal menakjubkan yang telah Engkau ciptakan. Termasuk menatap pagi ini. Cahaya matahari pertama membasuh bumi, gemerlap dipantulkan kaca kendaraan, gedung, atau embun di rerumputan. Wajah-wajah semangat melintas, memulai aktivitas. Terimakasih, Tuhan.

-Tere Liye-


Thursday, August 30, 2012

Akhirnya, Resmi Jadi Mahasiswa UNM (29/08/12)


Tepat pukul 04.30 a.m WITA alarm hp saya berdering. What a f*cking damn! Tidurku belum cukup 3 jam, dan alarm ini tiba-tiba berdering sekeras-kerasnya di telingaku. Kepala berat dan pening hasil dari begadang semalam mulai terasa. Sedetik kemudian saya bergegas mematikan alarm lalu tidur kembali. Tapi tiba-tiba saya teringat kalau hari ini adalah hari yang akan menjadi sejarah bagi mahasiswa baru Universitas Negeri Makassar. Yup! Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2012 yang akan dilaksanakan di Gedung Celebes Convention Centre (CCC). Dan sepersekian detik kemudian saya bergegas move on  dari tempat tidur. Sakit kepala dan kantuk yang menyerang tak kupedulikan lagi. Segera saya menelpon Yuzz sekadar untuk memastikan bahwa dia juga telah terjaga dari tidurnya. Hari ini, saya akan berangkat bersama yuzz dan sepupunya yang juga maba UNM. Tiga panggilanku tidak dijawab, dan kini sudah pukul 04.50 a.m. Gawat! Bisa-bisa terlambat kalau begini! Ku serbu dia dengan serangan PING!!! ala BBM. Alhasil, dia menjawab chat BBM dengan jawaban singkat "pong! hoam, masih ngantuk". Akhirnya bangun juga, huuhh~

Setelah shalat subuh dan mandi subuh yang berhasil membuat tubuhku merinding kedinginan lalu mengenakan seragam andalan maba (hitam putih tai ciccak, red) saya kembali menelpon yuzz untuk menanyakan jalan mana yang akan kami pilih. Lewat Mallengkeri atau Waterlife (Je'ne' Tallasa', red) ? Dan setelah melalui perdebatan yang amat panjang, akhirnya kami putuskan untuk memilih jalur Je'ne' Tallasa' dengan pertimbangan untuk mengantisipasi macet yang sering terjadi di Mallengkeri.  Akhirnya tepat pukul 06.05 a.m  kami berangkat juga. Cussssssssssssssss~ 

Setibanya di lokasi, dari parkiran motor saya sudah bisa melihat ratusan maba telah memadati halaman Gedung. Semua diluar dugaan, kufikir saya yang pertama membuka gerbang. Hahaha. Tak perlu berlama-lama di parkiran, kami segera bergegas mengantri untuk masuk ke Gedung dan menukarkan Voucher dengan sebuah "Buku Panduan Mahasiswa Baru" dan sebuah buku berjudul "Selamat Datang Mahasiswa Baru". Tak perlu mengantri lama, akhirnya kami telah duduk berbaris-baris dengan para mahasiswa baru. Kami kebagian tempat duduk agak belakang. Sayang sekali, padahal kami sangat ingin duduk di depan tepat di hadapan Rektor dan Kapolda.  Anyway here its are...


Tak lama kemudian, acarapun dimulai. Eh, tidak. Gladi bersih duluu. Hehehe
Disini saya tidak akan memaparkan seluruh rangkaian acara karena jujur, saya tidak terlalu memperhatikan ketika acara berlangsung. Seba, soundnya itu loh, kekecilan bagi saya yang agak tongolo'2. Ditambah lokasi tempat duduk yang sangat tidak strategis. *Tapi kudengar tongji iah sebagian gang* Kecuali untuk penampilan Phinisi Choir dan Traffict Police Band, tak ada satupun yang terlewatkan :D Hahaha
Dan untuk mengurangi kebosanan yang berkepanjangan, hanya satu solusinya. 
And here we are!

Akhirnya dapat makan. hihiii...
And  the last....

Yang terakhir ini adalah beberapa alumni SMAN 1 Bajeng dan 2 diantaranya juga memilih jurusan yang sama denganku.

Finally, resmi juga jadi mahasiswa UNM. Tapi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang yang akan menjadi saksi bisu perjuangan seorang mahasiswa dalam meraih mimpi. Pertarungan yang sesungguhnya telah menanti di depan mata. Sudah siap jadi pemenang ;)?

*Permohonan maaf dari penulis karena postingannya agak lambat. Ingat, author juga manusia ;)

Wednesday, August 29, 2012

H-3 PMB UNM (26/08/2012)


Bismillairrahmanirrahim.
Assalamu Alaikum Wr Wb :)

H-3 PMB dan saya sudah bisa membayangkan ketika saya duduk diantara 7129 maba (mahasiswa baru, red) dari berbagai daerah di CCC. Yang terfikirkan adalah sesak, panas, pengap, dan bosan -_- Bagaimana tidak, jika dalam satu ruangan tersebut kita harus berebut oksigen dengan ribuan manusia. Lantas bagaimana jika stok oksigen habis sebelum acara selesai? OH NO!!! Saya tidak bisa bayangkan jika dihari berikutnya semua koran dan berita di TV menampilkan berita utama dengan judul "Mahasiswa Baru Universitas Negeri Makassar 2012 Meninggal Massal!". Tapi bersyukurlah wahai para manusia, sebab Allah swt yang begitu menyayangi umatnya selalu menyediakan oksigen yang tak ada batasnya dan yang pasti free alias gratis! Alhamdulillah yah! *Eh, mati massalnya tidak jadi yah ehehe.

Back to PMB, semoga hari itu menjadi hari yang menyenangkan ; bertemu teman-teman baru dan yang pasti resmi menjadi MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM, bukan UNEM apalagi UNENG) Jurusan Pendidikan Biologi ICP (Bilingual). Proud To Be A Part Of It!!  \m/ B-) 
Satu kebanggaan ketika jurusan saya berekorkan "ICP" (International Class Program). "Keren!" -dalam hatiku berkata- ketika mempelajari ilmu sains tapi dalam bahasa inggris. (Entah full english or just in the"opening")  But I do hope it will be full of english *sok-sok keinggrisan banget haha*

Setali tiga uang, begitu kata pepatah. Sambil menyelam, tenggelam. Eh, maksud saya sambil menyelam, minum air.  Mendalami ilmu turunan dari mama (biologi) sekaligus ilmu favorit saya (bhs.inggris). Meskipun lebih concern ke biologinya, tapi lumayanlah hehe. Just let it go on and wherever you are, enjoy every second of your measure.

Sudah tidak sabar rasanya, menikmati irama degupan jantung yang tak karuan di tengah ribuan strangers yang nantinya akan menjadi family. Insyaallah! Sebuah harapan dalam do'a; semoga saya memang berjodoh dengan jurusan ini ;) Aamiin YRA.

See You All on Wednesday guyss ^_^

Wassalam.

Wednesday, August 1, 2012

Surat dari seorang sahabat

Dear Nurul, insan manusia yang
luar biasa...

Keadaan terpuruk bukanlah buruk, bila
dihadapi dengan tenang dan bijak
serta berjuang terus pantang mundur
dan diiringi doa yang tulus!

Setiap tantangan dan rintangan adalah
cambuk untuk memotivasi kita mencapai
kemajuan dan kemenangan

Pepatah mengatakan :
"Kehidupan bukanlah jalan yang lurus
dan mudah dilalui dimana kita bisa
bepergian bebas tanpa halangan.
Kehidupan seringkali berupa
jalan-jalan sempit yang menyesatkan,
dimana kita harus mencari jalan,
tersesar dan bingung! Sering rasanya
sampai pada jalan tak berujung,
Namun, jika kita punya keyakinan
Kepada Sang Pemilik Kehidupan,
pintu pasti akan dibukakan untuk 
kita. Mungkin bukan pintu yang selalu 
kita inginkan, namun pintu yang 
akhirnya terbukti, terbaik untuk 
kita" - A.J. Cronin

Dear Nurul,

Saat kita menjelang dewasa, hidup
memang tidak selalu indah.
Lihatlah, langit pun tak selalu cerah.
suram malam kadang tak berbintang.
Itulah lukisan alam. Itulah aturan Tuhan

Hidup adalah belajar. Belajar untuk
menyelesaikan setiap teka-teki yang
sudah disiapkan oleh-Nya untuk kita,
Yang terpenting adalah, dalam kondisi
apapun, lakukanlah selalu yang 
terbaik yang kita bisa.

Seberat apapun masalahmu kawan,
sekelam apapun beban dalam hidupmu,
janganlah engkau berlari, apalagi
sembunyi!

Temuilah Dia dengan lapang dada dan
bersihnya hati. Yakinlah, dengan
KESABARAN, kita akan bisa bertahan
dari segala badai cobaan.

Saat engkau mendapati masalah,
yakinlah, sebenarnya engkau tengah
dipersiapkan-Nya tuk menjadi sosok 
yang tegar & berani.

/////////////////////////////////////////
sumber : www.AnneAhiraNewsletter.com